Pada tahun yang sama, simbol "@" diperkenalkan dan menjadi simbol penting untuk menunjukkan "at" atau "pada".
Pada tahun 1973, jaringan ARPANET mulai dikembangkan di luar Amerika Serikat, dan University College di London menjadi anggota pertama yang berada di luar AS.
Pada tahun yang sama, dua ahli komputer, Vinton Cerf dan Bob Kahn, mempresentasikan gagasan yang lebih besar yang menjadi dasar bagi konsep internet. Gagasan tersebut pertama kali diungkapkan di Universitas Sussex.
Melangkah ke tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finlandia menemukan dan memperkenalkan IRC (Internet Relay Chat).
Dalam waktu setahun, jumlah komputer yang terhubung meningkat drastis hingga membentuk jaringan dengan lebih dari 100.000 komputer.
Puncak perkembangan internet terjadi pada tahun 1990 ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang memungkinkan komputer saling terhubung dan membentuk jaringan yang kemudian dikenal sebagai World Wide Web (www).
Kembali ke Indonesia, internet mulai dikenal pada tahun 90-an dengan sebutan "paguyuban network" yang menunjukkan semangat kerjasama, kekeluargaan, dan gotong royong di antara penggunanya.
Berbeda dengan suasana internet saat ini yang lebih cenderung komersial dan individualistik, terutama dalam aktivitas perdagangan. Internet di Indonesia pada era 90-an berkembang melalui lembaga-lembaga pemerintah dan universitas.