Perubahan Besar di Timur Tengah! China Deklarasikan Dukungan: Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina Merdeka!

16 Juni 2023, 21:37 WIB
Perubahan Besar di Timur Tengah! China Deklarasikan Dukungan: Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina Merdeka!Foto: ANTARA /

CilacapUpdate.com - China menegaskan kembali dukungannya yang kuat terhadap rakyat Palestina dalam merebut kembali hak-hak nasional yang sah.

Presiden Xi Jinping menyuarakan hal ini saat Presiden Mahmoud Abbas melakukan kunjungan tiga hari ke Beijing pada Selasa (13/6/2023).

Seperti yang dilaporkan oleh CGTN pada Kamis (15/6), Xi Jinping mengumumkan tiga proposal untuk menyelesaikan isu Palestina, yakni:

1. Pendirian negara Palestina yang merdeka dengan kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

2. Memenuhi kebutuhan ekonomi dan mata pencaharian rakyat Palestina.

3. Mempertahankan dialog damai ke arah yang benar.

Baca Juga: Inter Miami, Klub Lionel Messi Sekarang di Amerika Serikat Dengan Gaji yang Fantastis, Tertinggi di MLS!

"Dalam menghadapi perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia dan perkembangan baru di Timur Tengah, China siap untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Palestina serta berjuang demi solusi yang komprehensif, adil, dan tahan lama," ungkap Presiden Xi Jinping.

Sementara itu, Presiden Abbas mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai inisiatif yang dilakukan oleh China.

Dia meyakini kebijakan China yang netral dan berharap agar China dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan rekonsiliasi di antara Palestina serta mencapai perdamaian di Timur Tengah.

Xi Jinping menekankan bahwa isu Palestina memiliki dampak terhadap perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Dalam berbagai forum internasional, Xi Jinping telah mendesak agar isu Palestina diselesaikan secara adil.

"Ketidakadilan historis yang dialami oleh rakyat Palestina tidak boleh dibiarkan berlanjut tanpa batas waktu. Hak dan kepentingan yang sah dari suatu bangsa tidak boleh diperdagangkan, serta tuntutan untuk mendirikan negara merdeka tidak boleh ditolak," ujar Xi Jinping saat pidato pada KTT Arab-China pertama pada Desember 2022.

Baca Juga: Dibalik Karir Politiknya, Terkuak Skandal Pencucian Uang Irfan Suryanagara, Eks DPRD Jawa Barat

China telah berupaya mencegah isu Palestina terpinggirkan. Setelah terjadinya bentrokan antara Palestina dan Israel pada tahun 2021, China, yang saat itu menjabat sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB, mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengadakan lima pertemuan mengenai masalah Palestina.

Selain itu, China juga mengusulkan tiga rute untuk mengimplementasikan "solusi dua negara" dan mengadakan seminar bagi para aktivis perdamaian dari Palestina dan Israel.

Hingga saat ini, lima utusan khusus China untuk Timur Tengah telah mengunjungi Palestina, Israel, Mesir, Yordania, dan negara-negara terkait lainnya di kawasan untuk menengahi konflik Palestina-Israel.

China dan Palestina Membangun Kemitraan Strategis untuk Masa Depan yang Lebih Cerah

China dan Palestina telah mencapai kesepakatan penting dalam membangun kemitraan strategis dalam hubungan bilateral mereka.

Kesepakatan ini diumumkan pada Rabu (14/6), menandai tonggak penting dalam hubungan China-Palestina yang didasarkan pada pencapaian masa lalu dan menjanjikan masa depan yang lebih cerah.

Kunjungan resmi kali ini oleh Presiden Mahmoud Abbas ke China adalah yang kelima kalinya, dan Presiden Xi Jinping mengundangnya untuk kunjungan berikutnya.

Xi Jinping menekankan bahwa kunjungan ini menunjukkan kekuatan hubungan China-Palestina. Selain itu, Xi Jinping menyebutkan bahwa Abbas adalah kepala negara Arab pertama yang dijamu oleh China tahun ini.

Baca Juga: Momen Emosional: Putri Ariani Mengungkap Pesan Menyentuh untuk Masyarakat saat Bertemu dengan Jokowi!

Penting untuk dicatat bahwa tahun ini memperingati 35 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara China dan Palestina.

Xi Jinping mengingatkan bahwa China adalah salah satu negara pertama yang mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Negara Palestina.

China dan Palestina saling menyebut satu sama lain sebagai teman baik dan mitra. Dalam pertemuan mereka, Xi Jinping dan Abbas berkomitmen untuk memperkuat persahabatan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang.

Hubungan antara China dan Palestina telah mengalami pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, kedua negara meluncurkan putaran pertama negosiasi zona perdagangan bebas.

Pada bulan Desember tahun lalu, China dan Palestina menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI).

Data dari Kementerian Luar Negeri China menunjukkan bahwa perdagangan bilateral antara China dan Palestina mencapai USD 158 juta tahun lalu, dengan peningkatan sebesar 23,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selama pertemuan terakhir dengan Abbas, Xi Jinping juga menyatakan bahwa China akan terus memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya untuk membantu Palestina mengatasi isu-isu kemanusiaan dan melakukan rekonstruksi.

Baca Juga: Perubahan Sejarah! Belanda Akhirnya Mengakuinya: 17 Agustus 1945 Merupakan Titik Pembebasan Indonesia

Pada tahun 2016, China mengumumkan hibah senilai 50 juta yuan kepada Palestina untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Palestina.

Hingga saat ini, China telah membantu membangun lebih dari 40 proyek di Palestina, termasuk gedung Kementerian Luar Negeri Palestina.***

Editor: Siyam

Sumber: CGTN

Tags

Terkini

Terpopuler