CilacapUpdate.com - Jakarta, sebuah kota metropolitan yang gemerlap dan penuh dengan keindahan. Di tengah gemerlapnya kota ini, terdapat sebuah keajaiban arsitektur yang telah berdiri tegak selama 62 tahun, menghadirkan kemegahan dan makna filosofis yang mendalam bagi bangsa Indonesia.
Jembatan ini, yang awalnya dikenal sebagai Jembatan Semanggi, sekarang menjadi Simpang Susun Semanggi, sebuah simbol persatuan yang menghubungkan dua jalan utama: Jalan Gatot Subroto dan Jalan Jenderal Sudirman. Namun, di balik megahnya jembatan ini, terdapat sejarah yang kaya dan penuh makna.
Jembatan setinggi 1.800 meter ini adalah salah satu contoh infrastruktur yang mengagumkan di ibukota Indonesia.
Namun, apa yang membuatnya begitu istimewa bukan hanya desain cantiknya, tetapi juga nilai-nilai yang tersirat dalam setiap tiang dan pondasi yang mengangkatnya.
Mari kita merenungkan perjalanan luar biasa jembatan ini, dari masa pembangunan hingga menjadi simbol persatuan yang tak tergantikan.
Baca Juga: Menguji Strategi: 10 Cafe Boardgame di Jakarta untuk Para Pemain Pintar
Awalnya, Sebuah Rawa-Rawa Yang Tak Terduga
Sejarah Jembatan Semanggi dimulai pada tahun 1961, ketika Presiden Soekarno memutuskan untuk membangun infrastruktur megah ini.
Namun, di tempat di mana jembatan megah ini sekarang berdiri, dulunya merupakan sebuah rawa-rawa yang ditumbuhi oleh pohon semanggi yang subur.
Keputusan untuk membangun jembatan di lokasi ini bukanlah tugas yang mudah. Terlebih lagi, saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi yang serius.