Ada Tujuh Kabupaten Paling Miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) Berdasar BPS, Apakah Daerahmu Termasuk?

- 24 Maret 2023, 03:10 WIB
Ilustrasi Kemiskinan. Ada Tujuh Kabupaten Paling Miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) Berdasar BPS, Apakah Daerahmu Termasuk?/Tangkapan Layar/Pexels
Ilustrasi Kemiskinan. Ada Tujuh Kabupaten Paling Miskin di Nusa Tenggara Timur (NTT) Berdasar BPS, Apakah Daerahmu Termasuk?/Tangkapan Layar/Pexels /

CilacapUpdate.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri dari 22 kabupaten dan kota.

Kota Kupang merupakan satu-satunya kota di provinsi ini. Meskipun begitu, tidak semua kabupaten di NTT sama-sama sejahtera.

Beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timur dikategorikan sebagai daerah termiskin, berdasarkan data jumlah penduduk miskin di setiap kabupaten. Data ini dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 dan 2021.

Baca Juga: PNS NTT JELAS GEMBIRA, THR PNS 2023 di Provinsi Nusa Tenggara Timur Bakal Cair Lebih Cepat, Cek Rekening?

Namun, tidak semua kabupaten mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin. Sebagian besar jumlah penduduk miskin di daerah-daerah NTT justru telah mengalami penurunan.

Pada tahun 2022, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki jumlah penduduk miskin sebesar 1131,62 ribu jiwa, yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 1169,31 ribu jiwa.

Meskipun daerah ini tergolong termiskin, tidak berarti daerah ini tidak memiliki keindahan yang luar biasa dan budaya yang kaya. Oleh karena itu, NTT tetap merupakan destinasi wisata yang menarik bagi para pelancong.

Jadi, daerah mana saja yang dikategorikan sebagai daerah termiskin di Nusa Tenggara Timur (NTT)?

Berdasarkan data BPS tahun 2022 dan 2021 yang dilansir oleh CilacapUpdate.com dari ntt.bps.go.id, terdapat 7 kabupaten termiskin di Nusa Tenggara Timur (NTT):

1. Kabupaten Timor Tengah Selatan

Kabupaten Timor Tengah Selatan terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan termasuk salah satu dari 7 kabupaten termiskin di NTT. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan pada tahun 2022, yaitu sebanyak 120,45 ribu jiwa.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Timor Tengah Selatan mencapai 125,68 ribu jiwa.

Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan di Kabupaten Timor Tengah Selatan dalam mengurangi angka kemiskinan. Pemerintah dan masyarakat setempat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga di daerah ini.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah, seperti program bantuan sosial dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Namun, Kabupaten Timor Tengah Selatan bukan satu-satunya daerah yang mengalami masalah kemiskinan di Nusa Tenggara Timur.

Terdapat 6 kabupaten lainnya yang memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, yaitu Kabupaten Ngada, Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, dan Kabupaten Sabu Raijua.

Baca Juga: HONORER NTT BAHAGIA, GAJI 4 Golongan Honorer Provinsi Nusa Tenggara Timur Ini Sudah Dijamin Pemerintah

Meskipun Kabupaten Timor Tengah Selatan masih memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, hal ini tidak membuat keindahan alam dan budaya di daerah ini meredup.

Kabupaten Timor Tengah Selatan masih memiliki potensi wisata yang menarik dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Diharapkan pemerintah dan masyarakat setempat terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warga dan mempromosikan potensi wisata yang ada di daerah ini.

2. Kabupaten Sumba Barat Daya

Kabupaten Sumba Barat Daya terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur dan memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan. Menurut data BPS tahun 2022, jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 98,50 ribu jiwa.

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan data pada tahun sebelumnya, yakni sebesar 100,42 ribu jiwa.

Dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di daerah ini, pemerintah telah melakukan berbagai program pembangunan, seperti pemberian bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, serta pelatihan dan pendidikan untuk masyarakat.

Meski demikian, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk mengatasi kemiskinan yang masih terjadi di Sumba Barat Daya.

Salah satu program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini memberikan bantuan keuangan kepada keluarga miskin dan rentan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Selain itu, program pemberdayaan ekonomi masyarakat juga dilakukan dengan memberikan pelatihan keterampilan dan modal usaha kepada masyarakat agar dapat membangun usaha yang mandiri.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di Sumba Barat Daya. Salah satu faktor utamanya adalah akses infrastruktur yang terbatas, seperti akses jalan yang sulit dan kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai.

Kondisi geografis yang sulit dan minimnya sumber daya alam juga menjadi kendala dalam pengembangan ekonomi daerah.

Baca Juga: Ntt Cair! Dapetin Dana Bansos PIP 2023 di Nusa Tenggara Timur ? Cek Link pip.kemdikbud.go.id Sekarang!

Oleh karena itu, perlu adanya sinergi dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mengatasi kemiskinan di Sumba Barat Daya.

Dibutuhkan komitmen yang kuat dan berkelanjutan dalam upaya membangun ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan begitu, diharapkan jumlah penduduk miskin di daerah ini dapat terus menurun dan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang dilakukan.

3. Kabupaten Kupang

Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di kabupaten ini tercatat sebanyak 88,02 ribu jiwa, sedangkan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2021, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kupang mencapai 91,25 ribu jiwa.

Data ini menunjukkan adanya penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kupang dalam periode satu tahun terakhir. Namun, penurunan ini masih belum cukup signifikan dan masih dibutuhkan upaya-upaya lebih lanjut untuk mengurangi angka kemiskinan di wilayah ini.

Untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Kupang, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Pemerintah dapat memberikan program-program yang mendukung peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan sosial, program pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta program kredit usaha rakyat.

Di sisi lain, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengatasi kemiskinan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang ada, seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Sektor swasta juga dapat memberikan kontribusi dengan memberikan lapangan kerja dan investasi di wilayah ini.

Dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kupang, selain dibutuhkan kerja sama antar berbagai pihak, juga dibutuhkan kesadaran dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat. Dalam hal ini, peran media dan kampanye sosial juga dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengatasi masalah kemiskinan.

4. Kabupaten Sumba Timur

Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Seperti halnya dengan beberapa kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur, Sumba Timur juga memiliki jumlah penduduk miskin yang signifikan.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumba Timur sebanyak 75,28 ribu jiwa.

Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin di Sumba Timur sebanyak 78,33 ribu jiwa.

Penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sumba Timur menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di wilayah tersebut sudah berbuah hasil.

Namun, tetap saja jumlah tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Ntt Kerja! Syarat Daftar Prakerja Gelombang 49 di Nusa Tenggara Timur dan Besaran Insentifnya!

Salah satu faktor penyebab tingginya jumlah penduduk miskin di Sumba Timur adalah karena keterbatasan sumber daya alam dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat setempat. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat lapangan pekerjaan yang tersedia dan besarnya pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun, di sisi lain Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi wisata yang besar dengan keindahan alam dan keunikan budaya masyarakatnya. Pemerintah setempat dapat memanfaatkan potensi tersebut sebagai sumber pendapatan untuk masyarakat setempat.

Meskipun angka kemiskinan di Sumba Timur masih tinggi, namun pemerintah dan masyarakat setempat terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, diharapkan angka kemiskinan di Sumba Timur dapat terus menurun dan kesejahteraan masyarakat setempat dapat meningkat.

5. Kabupaten Maggarai Timur

Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan. Menurut data terbaru yang dirilis pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di wilayah ini tercatat sebanyak 74,55 ribu jiwa, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu 77,17 ribu jiwa pada tahun 2021.

Meski terjadi penurunan jumlah penduduk miskin, namun angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai Timur masih terbilang tinggi dan memerlukan upaya-upaya untuk menguranginya. Dibutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur perlu memberikan perhatian yang lebih pada penanggulangan kemiskinan di wilayahnya dengan memberikan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti bantuan sosial, program pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta program kredit usaha rakyat.

Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, seperti sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Sektor swasta juga dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan di wilayah ini dengan memberikan lapangan kerja dan investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi di Kabupaten Manggarai Timur.

6. Kabupaten Manggarai

Kabupaten Manggarai adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kabupaten ini terdiri dari 25 kecamatan dan memiliki populasi sekitar 424.000 jiwa.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Manggarai adalah sebanyak 69,68 ribu jiwa, mengalami penurunan dari tahun 2021 sebanyak 71,03 ribu jiwa.

Berdasarkan data tersebut, Kabupaten Manggarai masuk dalam 7 kabupaten termiskin di Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun mengalami penurunan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Manggarai masih cukup signifikan.

Hal ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat setempat untuk terus berupaya dalam mengatasi kemiskinan.

Kemiskinan di Kabupaten Manggarai disebabkan oleh berbagai faktor, seperti akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang terbatas, kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, serta infrastruktur yang kurang memadai.

Sebagai kabupaten yang memiliki potensi pariwisata yang besar, peningkatan investasi pada sektor pariwisata juga dapat membantu mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai.

Selain itu, pemerintah dan masyarakat setempat juga dapat meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan dan kesehatan, sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk mencari pekerjaan yang layak.

Peningkatan infrastruktur juga dapat membuka akses ke wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau, sehingga dapat meningkatkan peluang usaha dan investasi di Kabupaten Manggarai.

Dengan upaya-upaya yang terus dilakukan, diharapkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Manggarai dapat terus menurun.

Peningkatan kualitas hidup dan pemerataan pembangunan di daerah yang tertinggal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sehingga tercipta kondisi yang lebih baik untuk semua orang.

7. Kabupaten Ende

Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki jumlah penduduk miskin yang cukup signifikan.

Berdasarkan data terbaru yang diterbitkan pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin di wilayah ini tercatat sebanyak 63,40 ribu jiwa, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yaitu 66,38 ribu jiwa pada tahun 2021.

Meskipun terjadi penurunan jumlah penduduk miskin, Kabupaten Ende masih perlu memperhatikan masalah kemiskinan dengan serius. Hal ini memerlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Pemerintah Kabupaten Ende perlu memberikan perhatian khusus pada penanggulangan kemiskinan dengan melaksanakan program-program yang efektif, seperti bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan program kredit usaha rakyat.

Program-program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Ende.

Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya.

Sebagai contoh, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan dapat menjadi sumber penghasilan yang penting bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Ende.

Sementara itu, sektor swasta juga dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dengan memberikan peluang kerja dan investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi di Kabupaten Ende.***

Editor: Siyam

Sumber: BPS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x