CilacapUpdate.com - Pulau Sumatera, sebuah destinasi yang kaya akan keindahan alam dan budaya, memiliki lebih banyak Bandara daripada yang mungkin Anda kira.
Tidak hanya Bandara dengan layanan domestik, tetapi juga ada beberapa yang bertaraf internasional.
Salah satu dari Bandara internasional yang mengesankan dapat ditemukan di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Bandara Kualanamu.
Bandara ini telah mengalami transformasi luar biasa, berasal dari lahan perkebunan seluas 1.650 hektar milik PTPN (Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa), yang kini menjadi salah satu Bandara paling megah di Sumut.
Bandara Kualanamu: Lebih dari Sekadar Nama
Pertama-tama, ada sesuatu yang membuat Bandara Kualanamu berbeda dari Bandara lainnya di Indonesia.
Nama Bandara ini tidak hanya berasal dari tokoh atau pahlawan Indonesia seperti kebanyakan Bandara lainnya. Nama "Kualanamu" sendiri memiliki makna yang dalam.
Baca Juga: Buluh Duri: Pesona Alam Sejuk dan Prestasi Gemilang sebagai Juara 1 Desa Terindah di Sumatera Utara
Ini adalah penggabungan dua kata dari dua bahasa, yaitu Melayu dan Karo. Sebuah kejelasan linguistik yang menghubungkan budaya yang beragam di Sumatera Utara.
Lokasi yang Tidak Biasa
Ketika berbicara tentang Bandara internasional di Sumatera Utara, orang mungkin mengira bahwa itu akan terletak di Kota Medan, ibu kota provinsi ini.
Namun, Bandara Kualanamu memiliki lokasi yang agak tak biasa. Bukan di Kota Medan, melainkan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pilihan lokasinya bukanlah kebetulan semata, karena telah dirancang dengan matang untuk mendukung konektivitas regional.
Dari Perkebunan ke Bandara Megah
Yang lebih menarik lagi adalah asal usul lahan di mana Bandara Kualanamu berdiri saat ini. Dahulu, lahan seluas ribuan hektar ini adalah milik PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa (PTPN).
Terletak di Beringin, Deli Serdang, lahan ini adalah sebuah perkebunan produktif sebelum diubah menjadi Bandara.
Konsep pembangunan Bandara Kualanamu telah digagas sejak tahun 1992, namun proses pengubahan lahan menjadi Bandara megah baru berhasil terealisasi pada 25 Juli 2013.
Investasi Besar untuk Bandara Termegah
Proses transformasi ini tidaklah murah. Pembangunan Bandara Kualanamu menelan biaya anggaran sekitar Rp5,8 triliun.
Jumlah ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi udara di Sumatera Utara.
Baca Juga: Sumatera Utara Menguasai Puncak Produksi Jagung di Tahun 2022: Siapa yang Mendominasi?
Hasilnya adalah salah satu Bandara terbesar di Indonesia yang melayani Kota Medan dan wilayah sekitarnya.
Peran Strategis Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu tidak hanya mengesankan dari segi ukuran dan fasilitasnya, tetapi juga memiliki peran strategis dalam konektivitas regional.
Dengan lokasinya yang strategis, Bandara ini memudahkan akses ke berbagai destinasi di Sumatera Utara dan sekitarnya.
Ini juga menjadi gerbang utama bagi pelancong internasional yang ingin menjelajahi keindahan Pulau Sumatera.
Transformasi yang Mengagumkan
Transformasi lahan perkebunan menjadi Bandara yang megah adalah sebuah prestasi yang mengagumkan.
Proyek ini bukan hanya menciptakan sarana transportasi yang modern dan efisien, tetapi juga mengubah lahan yang dulunya produktif menjadi aset vital bagi perkembangan ekonomi dan pariwisata Sumatera Utara.
Bandara Kualanamu adalah contoh nyata bagaimana investasi yang besar dapat mengubah wajah sebuah daerah dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
Kesimpulan
Bandara Kualanamu adalah bukti nyata bahwa impian besar dapat diwujudkan melalui komitmen dan investasi yang kuat.
Dari lahan perkebunan milik PTPN, Bandara ini telah menjadi salah satu Bandara terbesar di Indonesia, melayani Kota Medan dan wilayah sekitarnya.
Transformasi ini tidak hanya mengubah wajah daerah, tetapi juga membuka pintu bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata yang lebih besar di Sumatera Utara.
Bandara Kualanamu adalah salah satu aset berharga yang memperkuat konektivitas regional dan memancarkan kekayaan budaya Sumatera Utara melalui namanya yang unik.***