BANTEN TERTINGGAL? Lima Daerah Paling Miskin di Provinsi Banten Berdasarkan Pendapatan Per Kapita Terendah

24 Maret 2023, 04:04 WIB
Ilustrasi Kemiskinan. BANTEN TERTINGGAL? Lima Daerah Paling Miskin di Provinsi Banten Berdasarkan Pendapatan Per Kapita Terendah/Tangkapan Layar/pixabay.com /

CilacapUpdate.com - Provinsi Banten merupakan provinsi termuda di Indonesia yang diresmikan pada tahun 2000. Berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat, provinsi ini terbagi menjadi 8 wilayah, terdiri dari 4 kabupaten dan 4 kotamadya dengan luas 9.663 km2.

Meski letak geografisnya sangat strategis dan perekonomiannya berkembang pesat, Banten masih menghadapi masalah kemiskinan yang cukup serius.

Provinsi ini memiliki sejarah tersendiri karena merupakan hasil pecahan dari Jawa Barat yang dinilai terlalu luas. Diresmikan menjadi provinsi ketiga puluh di Indonesia pada tahun 2000, Banten punya potensi besar untuk maju.

Baca Juga: PNS BANTEN JELAS GEMBIRA, THR PNS 2023 di Provinsi Banten Bakal Cair Lebih Cepat, Cek Rekening?

Namun, nyatanya masih banyak daerah di provinsi ini yang warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Tingginya angka kemiskinan di tiap daerahnya menjadi masalah terbesar yang dihadapi pemerintah Provinsi Banten.

Data terakhir dari pemerintah menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Banten pada tahun 2022 mencapai 814,02 ribu jiwa dari total penduduk sebanyak 12.251.985 jiwa.

Angka tersebut menurun dibandingkan dengan tahun 2021 yang pernah mencapai 867,23 ribu jiwa. Namun, pendapatan warga yang hidup di bawah garis kemiskinan terendah hanya mencapai Rp358.479 per bulan, jauh di bawah UMP Banten yang mencapai Rp2,6 juta.

Dalam artikel ini, akan diungkapkan 5 daerah termiskin di Banten berdasarkan pendapatan per kapita terendah dalam satu bulan. Dilansir dari banten.bps.go.id, daerah-daerah tersebut adalah:

1. Kabupaten Lebak

- pendapatan per kapita Rp358.479 per bulan.

Kabupaten Lebak memiliki rata-rata pendapatan per orang sebesar Rp358.479 per bulan. Kabupaten ini terletak di provinsi Banten dan merupakan salah satu kabupaten yang berada di sekitar wilayah pantai selatan pulau Jawa.

Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator yang penting dalam mengevaluasi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Dalam hal ini, Kabupaten Lebak menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam pendapatan per kapita selama beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lebak memiliki potensi yang cukup baik dalam mengembangkan sektor ekonomi di daerah tersebut.

Tingkat pendapatan per kapita ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pertumbuhan ekonomi, pengembangan sektor industri, dan ketersediaan lapangan kerja.

Kabupaten Lebak sendiri memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar seperti perkebunan kelapa dan sawit, pertanian, serta perikanan. Hal ini bisa menjadi potensi besar dalam pengembangan sektor ekonomi daerah.

Selain itu, pemerintah Kabupaten Lebak juga terus mengupayakan pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.

Berbagai destinasi wisata seperti pantai, air terjun, dan budaya tradisional yang dimiliki Kabupaten Lebak menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengunjungi wilayah tersebut.

Baca Juga: Cek Bansos PKH 2023 di Banten ? Ini Link cekbansos.kemensos.go.id Online Lewat HP

Meskipun demikian, Kabupaten Lebak juga masih dihadapkan dengan beberapa tantangan dalam pengembangan ekonomi daerah. Salah satunya adalah kurangnya infrastruktur yang memadai, terutama akses jalan yang menghubungkan beberapa desa di daerah ini.

Hal ini mempengaruhi produktivitas dan efisiensi dalam sektor ekonomi daerah, sehingga perlu adanya dukungan pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.

Dalam hal ini, pengembangan sektor pendidikan dan pelatihan juga menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sektor industri di daerah ini.

2. Kabupaten Serang

- pendapatan per kapita Rp362.102 per bulan.

Kabupaten Serang memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp362.102 setiap bulannya. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Pendapatan per kapita merupakan indikator penting dalam mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Dengan adanya pendapatan yang cukup, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses berbagai fasilitas dan layanan publik seperti pendidikan dan transportasi.

Dalam konteks Kabupaten Serang, pendapatan per kapita sebesar Rp362.102 per bulan dapat dikatakan masih relatif rendah. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan perekonomian daerah.

Pemerintah dapat memperkuat sektor-sektor ekonomi yang ada di daerah tersebut, seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata. Selain itu, pemerintah juga dapat memfasilitasi investasi di daerah tersebut agar dapat meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Namun, dalam meningkatkan perekonomian daerah, pemerintah juga harus memperhatikan aspek lingkungan. Pengembangan sektor-sektor ekonomi tersebut harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan.

Pemerintah dapat mendorong pengembangan ekonomi hijau seperti pengembangan energi terbarukan dan pengolahan sampah yang ramah lingkungan.

Selain meningkatkan perekonomian daerah, pemerintah juga dapat memperkuat sektor-sektor sosial. Pendidikan dan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah dapat memperbaiki fasilitas pendidikan dan kesehatan yang ada di daerah tersebut serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

Baca Juga: Wah! Banten Segera Cairkan Bansos, Kamu Sudah Cek Nama di Cekbansos.kemensos.go.id Belum?

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijak. Selain itu, masyarakat juga dapat aktif dalam memperjuangkan hak-haknya dan membangun kemandirian ekonomi.

Secara keseluruhan, pendapatan per kapita Kabupaten Serang sebesar Rp362.102 per bulan menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah daerah dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mengembangkan sektor-sektor ekonomi dan sosial yang ada dengan memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Dengan adanya upaya yang tepat, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Serang dapat meningkat secara signifikan.

3. Kabupaten Pandeglang

- pendapatan per kapita Rp390.754 per bulan.

Dalam Kabupaten Pandeglang, setiap orang memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp390.754 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki perekonomian yang relatif stabil.

Pendapatan per kapita merupakan indikator penting dalam menilai kemakmuran suatu daerah. Angka tersebut mencerminkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh masyarakat setiap bulannya.

Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin besar pula kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan per kapita, semakin sulit pula bagi masyarakat untuk hidup layak.

Pandeglang sendiri merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Banten, dengan luas wilayah sekitar 2.746 km² dan jumlah penduduk sekitar 1,4 juta jiwa. Kabupaten ini memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang pariwisata, terutama di wilayah pesisir pantai Anyer.

Selain itu, sektor pertanian dan perikanan juga masih menjadi sektor unggulan yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Pandeglang.

Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita di Kabupaten Pandeglang. Salah satu faktor utama adalah tingkat pendidikan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, pendidikan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pandeglang.

Selain itu, faktor infrastruktur juga memiliki peran yang penting dalam meningkatkan pendapatan per kapita. Infrastruktur yang baik akan memudahkan akses masyarakat untuk beraktivitas dan mengembangkan usaha.

Di Kabupaten Pandeglang sendiri, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan jalan raya yang menghubungkan berbagai wilayah di kabupaten ini.

Tak hanya itu, potensi sumber daya alam juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan pendapatan per kapita di Kabupaten Pandeglang. Dalam hal ini, sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Pemerintah setempat perlu memberikan dukungan dan pengembangan yang lebih besar terhadap sektor ini, agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian daerah.

Dalam upaya meningkatkan pendapatan per kapita di Kabupaten Pandeglang, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Dalam hal ini, pemerintah perlu memberikan dukungan dan kebijakan yang tepat, sementara masyarakat dan pelaku usaha perlu aktif berpartisipasi dalam membangun ekonomi daerah.

Dengan kerjasama yang baik, diharapkan Kabupaten Pandeglang dapat terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan

4. Kota Serang

- pendapatan per kapita Rp431.210 per bulan.

Kota Serang memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp431.210 per bulan. Hal ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang cukup baik di kota tersebut.

Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Dengan adanya pendapatan yang cukup, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses berbagai fasilitas dan layanan publik seperti pendidikan dan transportasi.

Dalam konteks Kota Serang, pendapatan per kapita sebesar Rp431.210 per bulan dapat dikatakan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di kota tersebut relatif stabil dan memiliki potensi untuk terus berkembang.

Baca Juga: Banten Cair! Dapetin Dana Bansos PIP 2023 di Banten ? Cek Link pip.kemdikbud.go.id Sekarang!

Tingkat kesejahteraan masyarakat yang baik juga dapat diartikan sebagai indikator dari kualitas hidup yang meningkat di Kota Serang.

Namun, meskipun pendapatan per kapita di Kota Serang cukup tinggi, masih terdapat beberapa masalah sosial dan ekonomi yang perlu diatasi. Misalnya, masih ada sebagian masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar.

Masalah pendidikan dan kesehatan juga masih menjadi perhatian penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, pemerintah Kota Serang dapat melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan kualitas layanan publik, memperbaiki infrastruktur, dan memperkuat sektor ekonomi yang ada di daerah tersebut.

Pemerintah juga dapat memperkuat sektor pendidikan dan kesehatan dengan meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kesehatan serta memperbaiki fasilitas yang ada.

Selain itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di Kota Serang. Masyarakat dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijak. Masyarakat juga dapat aktif dalam memperjuangkan hak-haknya dan membangun kemandirian ekonomi.

5. Kota Cilegon

- pendapatan per kapita Rp540.032 per bulan.

Kota Cilegon adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki tingkat pendapatan per kapita sebesar Rp540.032 per bulan.

Hal ini menunjukkan bahwa Kota Cilegon merupakan salah satu kota yang memiliki perekonomian yang relatif stabil dan tinggi.

Pendapatan per kapita adalah salah satu indikator penting dalam menilai kemakmuran suatu kota atau daerah. Indikator ini mencerminkan rata-rata pendapatan yang diterima oleh masyarakat setiap bulannya.

Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin baik perekonomian suatu daerah. Sebaliknya, semakin rendah pendapatan per kapita, semakin sulit pula bagi masyarakat untuk hidup layak.

Kota Cilegon adalah kota yang terletak di Provinsi Banten, dengan luas wilayah sekitar 175 km² dan jumlah penduduk sekitar 415.000 jiwa. Kota ini memiliki sektor industri yang cukup besar, terutama di bidang manufaktur dan petrokimia. Hal ini menjadikan Kota Cilegon sebagai salah satu kota industri yang berkembang pesat di Indonesia.

Selain itu, Kota Cilegon juga memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Terdapat beberapa objek wisata yang menarik untuk dikunjungi di kota ini, seperti pantai Anyer dan Pulau Krakatau. Potensi pariwisata ini dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kota Cilegon.

Tingkat pendidikan masyarakat juga mempengaruhi pendapatan per kapita di Kota Cilegon. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pendidikan menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Cilegon.

Faktor infrastruktur juga memegang peran penting dalam meningkatkan pendapatan per kapita di Kota Cilegon. Infrastruktur yang baik akan memudahkan akses masyarakat untuk beraktivitas dan mengembangkan usaha.

Pemerintah Kota Cilegon telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan jalan raya yang menghubungkan berbagai wilayah di kota ini.

Potensi sumber daya alam juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan pendapatan per kapita di Kota Cilegon. Dalam hal ini, sektor perikanan dan pertanian menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Pemerintah setempat perlu memberikan dukungan dan pengembangan yang lebih besar terhadap sektor ini, agar mampu memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian kota.***

Editor: Siyam

Sumber: BPS

Tags

Terkini

Terpopuler