Bencana Kekeringan Mengintai! 105 Desa di Cilacap Terancam, BPBD Siapkan Langkah Taktis

29 Mei 2023, 15:10 WIB
Ilustrasi kekeringan : Petani di Ujungmanik mengambil sisa air sumur yang biasa untuk mengaliri sawah. Bencana Kekeringan Mengintai! 105 Desa di Cilacap Terancam, BPBD telah menyiapkan langkah taktis. /Nasrulloh/Cilacap Update

CilacapUpdate.com - Bencana Kekeringan Mengintai! Dampak fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) atau El Nino, sebanyak 105 Desa di 20 Kecamatan Kabupaten Cilacap terancam mengalami kekeringan.

Dari jumlah tersebut, artinya hampir setengah lebih wilayah di Kabupaten Cilacap rawan bencana kekeringan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2023 akan tiba lebih awal dari sebelumnya.

Musim kemarau tahun 2023 diperkirakan akan berdampak lebih kering dari tahun sebelumnya, dan puncak musim kemarau tahun 2023 diprediksi akan terjadi di Agustus 2023.

Baca Juga: Atas Nama Cinta! Gadis Cantik Asal Cilacap Berusia 19 Tahun Badal Haji demi Orangtua yang Telah Wafat

Plt. Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Erna Suharyati, mengatakan, menyikapi potensi yang demikian, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan menghimbau seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.

Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau lebih kering dibanding biasanya.

"Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain, bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih," kata Erna dalam rilis tertulisnya, Senin 29 Mei 2023.

Dalam upaya mengantisipasi dan bentuk kesiapsiagaan, Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui BPBD Kabupaten Cilacap siap melakukan langkah taktis dengan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi terdampak fenomena El Nino guna mencegah terjadinya kekeringan.

Dari hasil pemetaan, beberapa daerah di Cilacap perlu mengantisipasi bencana alam pada musim kemarau, khususnya terkait dengan dampak kekeringan yang mempengaruhi berbagai sektor, termasuk produksi pertanian.

"Sesuai data dan pemetaan, Kabupaten Cilacap memiliki 105 Desa di 20 Kecamatan yang rawan kekeringan. Artinya hampir setengah lebih wilayah Cilacap rawan bencana kekeringan," Erna menambahkan.

Baca Juga: Selamat! Muhammadiyah dan Aisyiyah Cilacap Punya Pimpinan Baru, Siapa Saja Sosoknya?

Semua daerah rawan kekeringan di Cilacap tersebut, menurut dia perlu dibekali mitigasi sejak dini untuk mengetahui tingkat kerawanannya.

"Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir," kata dia.

BPBD Kabupaten Cilacap berharap budaya tangguh bencana tertanam di masyarakat dengan melakukan kegiatan mitigasi rutin, ketika bencana datang kita akan lebih siap dan sigap dalam bertindak.

Sehingga akan berdampak pada pengurangan resiko bencana dan mampu mewujudkan budaya tangguh bencana di masyarakat.

Selain memetakan daerah rawan kekeringan, Pemkab Cilacap melalui BPBD Kabupaten Cilacap juga telah menyiagakan 3 (tiga) kendaraan tangki air untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan.

Kendaraan tersebut disiapkan untuk droping air bersih yang telah dialokasikan yaitu sebanyak 490 tangki dengan kapasitas 5000 liter per tangki.

Baca Juga: Setelah KA Kutojaya, Stasiun Jeruklegi Cilacap Layani Penumpang KA Serayu dan Baturraden Ekspres Per Juni 2023

Pemkab Cilacap juga berharap agar dunia usaha, sebagai salah satu unsur Pentahelix penanggulangan bencana untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan kekeringan akibat dampak El Nino.

"Salah satunya dengan menyalurkan dana CSR untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat di daerah terdampak," tutup dia.***

 
Editor: Muhammad Nasrulloh

Tags

Terkini

Terpopuler