CilacapUpdate.com - Pada tanggal 24 Agustus 1944, langit malam Paris diterangi oleh cahaya harapan. Divisi Lapis Baja Prancis ke-2, ujung tombak pasukan pembebasan, memasuki jantung kota, membawa serta bisikan-bisikan kebebasan yang telah lama dirindukan. Desas-desus tentang berakhirnya pendudukan Nazi yang telah mencekik kota itu selama empat tahun terakhir menyebar seperti api, membakar semangat perlawanan dalam diri setiap warga Paris.
Ketegangan memuncak saat jam berdetak mendekati tengah malam. Pada pukul 03.30, di sebuah momen yang akan terukir dalam sejarah, Dietrich von Choltitz, panglima garnisun Jerman di Paris, menyerahkan diri kepada pasukan Prancis di Hôtel Le Meurice. Penyerahan tanpa syarat ini menandai berakhirnya pertempuran panjang dan berdarah dalam Operasi Overlord, yang dimulai dengan pendaratan D-Day yang monumental di pantai Normandia dua bulan sebelumnya.
Kabar pembebasan Paris menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru kota, membangunkan penduduk dari tidur mereka dan membanjiri jalanan dengan luapan kegembiraan yang tak terbendung. Bendera-bendera Prancis, yang disembunyikan selama bertahun-tahun di bawah ancaman penindasan, berkibar dengan gagah berani dari setiap jendela, melambangkan semangat kebebasan yang tak terpadamkan.
Kegembiraan dan Haru Menyelimuti Paris
Saat fajar menyingsing pada tanggal 25 Agustus, gelombang manusia tumpah ruah ke jalan-jalan, menyambut para pembebas mereka dengan sorak-sorai yang mengguncang langit. Divisi Lapis Baja ke-2 Prancis, yang memimpin masuknya pasukan Sekutu ke kota, disambut sebagai pahlawan, dihujani bunga dan pelukan hangat dari warga Paris yang gembira.
Jenderal Charles de Gaulle, pemimpin kharismatik Angkatan Darat Prancis Bebas, tiba di Paris pada sore hari, disambut dengan sorak-sorai "Vive la France!" dan "Vive de Gaulle!". Kembalinya de Gaulle ke Paris menandai momen penting dalam sejarah Prancis, menandai kebangkitan kembali negara itu sebagai kekuatan besar setelah penghinaan akibat pendudukan Nazi.
Baca Juga: Jejak Kejayaan Aru: Kisah Kerajaan Maritim yang Terlupakan di Selat Malaka
Kegembiraan pembebasan Paris melampaui batas-batas geografis, mengobarkan semangat perlawanan di seluruh Eropa yang diduduki. Bagi banyak orang, jatuhnya Paris adalah pertanda yang jelas bahwa kekalahan Nazi sudah dekat dan fajar baru akan segera tiba.
Perjalanan Panjang Menuju Pembebasan
Pembebasan Paris bukanlah suatu kebetulan, tetapi merupakan puncak dari perencanaan strategis yang cermat dan pengorbanan yang tak terhitung jumlahnya oleh pasukan Sekutu. Keputusan untuk menyerang Prancis diduduki diambil pada Konferensi Washington pada Mei 1943, yang menandai titik balik dalam Perang Dunia II.
Operasi Overlord, nama kode untuk invasi Normandia, merupakan operasi militer terbesar dan paling kompleks dalam sejarah, yang melibatkan jutaan tentara dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Prancis, dan banyak lainnya.