CilacapUpdate.com - Dalam kisah unik tentang penerbangan di Indonesia, Bandara Kertajati terletak sekitar 68 km dari Bandung dan disebut-sebut sebagai bandara yang memiliki ukuran terbesar kedua di Indonesia, setelah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Namun, meskipun memiliki potensi besar, bandara ini justru terkesan sunyi tanpa kehadiran banyak penumpang.
Berbeda dengan bayangan bandara-banadara sibuk dengan hiruk-pikuk penumpang, Bandara Kertajati menawarkan cerita yang mengundang perhatian tentang tantangan aksesibilitas dan pengelolaan infrastruktur.
Tantangan Tersendiri dalam Sebuah Keberhasilan
Dalam perjalanan menuju kesuksesan, Bandara Kertajati menemui tantangan yang tidak dapat diabaikan.
Meskipun dirancang dengan fasilitas modern, termasuk landasan pacu, runway, dan terminal penumpang yang memadai, bandara ini menghadapi kendala yang tampaknya meruntuhkan potensinya.
Baca Juga: Jejak Zaman di Jawa Barat: Jembatan Kereta Antik Berusia Ratusan Tahun yang Masih Mengangkut Beban
Dibangun di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Bandara Kertajati resmi diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2018 dengan harapan untuk mengurai kemacetan lalu lintas udara di Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, dalam beberapa tahun setelah pembukaannya, bandara ini mengalami penurunan lalu lintas penumpang.