Visi Mahasiswa IT Surabaya: Megaproyek Terowongan Kereta Api Jawa-Madura, Solusi Logistik Efisien

5 September 2023, 14:05 WIB
Visi Mahasiswa IT Surabaya: Megaproyek Terowongan Kereta Api Jawa-Madura, Solusi Logistik Efisien/Ilustrasi: Freepik.com /

CilacapUpdate.com - Terletak 20 kilometer dari pusat Jawa Timur, Selat Madura memisahkan Jawa dan Madura. Meskipun Jembatan Suramadu telah menghubungkan kedua pulau ini, akses terbatas bagi kendaraan tertentu masih menjadi kendala.

Munculnya inovasi-inovasi baru, termasuk rencana untuk rute kereta api, menjadi sorotan seiring dengan upaya Pemerintah Jawa Timur untuk menghidupkan kembali jalur kereta api di Madura.

Pulau yang dijuluki "Pulau Garam" ini memiliki sejarah panjang dalam hal transportasi kereta api. Pada zaman dahulu, terdapat jalur kereta api sepanjang 225 kilometer yang menjadi bagian dari Daerah Operasi (DAOP) VIII Surabaya.

Kereta api di Madura dioperasikan oleh perusahaan Madoera Stoomtram Maatschappij sejak tahun 1897. Jalur kereta api ini membentang dari Stasiun Kamal di Bangkalan hingga Stasiun Kalianget di Sumenep.

Sayangnya, jalur kereta api Bangkalan - Sumenep ini mengalami pembongkaran selama masa penjajahan Jepang. Meski demikian, masih ada jalur lain yang tetap beroperasi selama masa pendudukan Jepang hingga Indonesia merdeka.

Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan kendaraan pribadi, truk, dan angkutan umum lainnya, kereta api kalah bersaing. Akibatnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menonaktifkan semua jalur kereta api di Madura pada tahun 1988.

Baca Juga: Syarat dan Jenis-Jenis KUR BRI 2023 di Kabupaten Bondowoso: Ajukan KUR BRI 2023 Rp100 Juta Sekarang!

Namun, pada tahun 2024, rencananya jalur kereta api di Madura akan diaktifkan kembali secara bertahap. Rute pertama yang diaktifkan adalah dari Kecamatan Labang, Bangkalan hingga Kecamatan Kota, Sumenep.

Muncul usulan agar jalur kereta api di Madura bisa tersambung dengan Jawa, salah satunya melalui terowongan bawah laut, yang dianggap lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Proyek terowongan kereta api dari Jawa ke Madura, meskipun belum terealisasi, tidak dapat disebut sebagai proyek yang "mangkrak." Sebaliknya, proyek ini muncul sebagai usulan dari seorang mahasiswa Institut Teknologi Surabaya bernama Dicky Pratama.

Dalam skripsinya yang berjudul "Studi Perencanaan Pembangunan Terowongan Bawah Laut Jenis Immersed Tunnel di Selat Madura," Dicky Pratama mengidentifikasi kebutuhan akan konektivitas kereta api antara Jawa dan Madura.

Hal ini didasarkan pada efisiensi kereta api dalam mengangkut logistik, yang sangat penting mengingat sebagian besar bahan logistik di Madura berasal dari Jawa.

Terowongan ini direncanakan untuk dibangun di Gresik, hanya sekitar 20 kilometer dari ibu kota Jawa Timur, Surabaya. Dari Gresik, jalur ini akan terhubung ke Pelabuhan Kamal di Bangkalan.

Namun, hingga saat ini, rencana ini belum mendapatkan perhatian yang cukup dari pemerintah Jawa Timur, sehingga terowongan kereta api dari Jawa ke Madura masih berada dalam fase konsep dan sebatas angan-angan.

Pentingnya konektivitas kereta api antara Jawa dan Madura menjadi semakin nyata seiring dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi sejarah proyek ini, manfaat potensialnya, tantangan yang dihadapi, dan mengapa perlu adanya dukungan penuh dari pemerintah agar rencana ini dapat menjadi kenyataan.

Sejarah Terowongan Kereta Api Jawa-Madura

Wacana mengenai terowongan kereta api yang menghubungkan Jawa dan Madura bukanlah ide baru. Sebenarnya, rencana ini sudah muncul sejak awal abad ke-20. Namun, hambatan teknis dan finansial saat itu membuatnya sulit untuk direalisasikan.

Kembali ke masa sekarang, usulan Dicky Pratama untuk membangun terowongan bawah laut jenis Immersed Tunnel di Selat Madura membuka peluang baru.

Teknologi dan pemahaman tentang pembangunan terowongan telah meningkat pesat sejak rencana pertama kali diajukan.

Manfaat Potensial Terowongan Kereta Api Jawa-Madura

Efisiensi Logistik: Salah satu manfaat utama dari terowongan ini adalah meningkatkannya efisiensi dalam pengiriman logistik antara Jawa dan Madura.

Kereta api dapat mengangkut barang dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien, mengurangi kemacetan di jalan raya dan biaya transportasi.

Pengembangan Ekonomi: Terowongan ini dapat membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi di Madura.

Baca Juga: Kabar Terbaru Tabel Pinjaman KUR Mandiri 2023 Rp200 Juta Bunga Rendah, Cicilan Cuma Rp3 Jutaan per Bulan

Dengan akses yang lebih mudah ke Jawa, bisnis lokal dapat memperluas pasar mereka dan mengimpor bahan baku dengan biaya yang lebih rendah.

Pariwisata: Selain logistik dan ekonomi, terowongan ini juga dapat mendukung industri pariwisata. Dengan akses yang lebih mudah ke Madura, wisatawan dapat menjelajahi keindahan pulau ini dan mengembangkan sektor pariwisata.

Tantangan dalam Mewujudkan Terowongan Kereta Api Jawa-Madura

Meskipun terdapat manfaat yang jelas, proyek ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi:

Biaya: Pembangunan terowongan bawah laut adalah proyek besar yang memerlukan investasi finansial yang substansial. Sumber dana yang tepat harus dicari untuk mendukung proyek ini.

Teknologi: Meskipun teknologi terowongan telah berkembang pesat, membangun terowongan bawah laut tetap merupakan tantangan teknis yang serius. Menghadapi tekanan air laut, perubahan arah air, dan masalah teknis lainnya akan memerlukan pemahaman yang mendalam dan sumber daya teknis yang memadai.

Dukungan Pemerintah: Kesuksesan proyek ini sangat tergantung pada dukungan penuh dari pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Perencanaan, izin, dan alokasi anggaran yang tepat harus dijamin untuk memulai dan menyelesaikan proyek ini.

Dampak Lingkungan: Pembangunan terowongan bawah laut memiliki potensi dampak negatif terhadap lingkungan laut dan ekosistem sekitarnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lingkungan yang cermat dan strategi mitigasi untuk meminimalkan dampak ini.

Menghadapi Tantangan dan Mewujudkan Visi

Untuk mengatasi tantangan ini, langkah-langkah konkret harus diambil. Pertama-tama, perlu ada komitmen kuat dari pemerintah Jawa Timur untuk mendukung proyek ini, baik dari segi perencanaan maupun alokasi anggaran.

Selain itu, kerja sama dengan pihak swasta dan mitra internasional dalam hal teknologi dan pendanaan juga dapat membantu.

Studi lingkungan yang komprehensif harus segera dilakukan untuk mengidentifikasi dampak potensial dan merancang tindakan mitigasi yang efektif. Keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas dalam seluruh tahapan proyek.

Baca Juga: Syarat dan 3 Jenis KUR BRI 2023: Salah Satunya Belum Pernah Menerima Kredit Investasi Kerja Komersial

Tidak kalah pentingnya adalah melibatkan masyarakat Madura dalam proses perencanaan dan pelaksanaan proyek ini.

Dengan melibatkan penduduk setempat, proyek ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi komunitas lokal dan mendapatkan dukungan yang lebih kuat.

Terowongan Kereta Api Jawa-Madura bukan hanya sebuah infrastruktur fisik, tetapi juga simbol konektivitas dan kemajuan ekonomi.

Dengan perencanaan yang matang, dukungan yang kuat, dan komitmen untuk menjaga lingkungan, proyek ini dapat menjadi kenyataan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi Jawa Timur dan Madura.

Kesimpulan

Rencana pembangunan Terowongan Kereta Api Jawa-Madura yang diajukan oleh mahasiswa IT Surabaya, Dicky Pratama, menawarkan solusi yang menarik untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik antara Jawa dan Madura.

Meskipun masih berada dalam tahap konsep dan belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, proyek ini memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pengembangan pariwisata, dan meningkatkan kualitas hidup penduduk Madura.

Namun, terdapat tantangan yang perlu diatasi, termasuk masalah finansial, teknis, dan lingkungan.

Dengan komitmen penuh dari pemerintah, studi lingkungan yang cermat, dan keterlibatan aktif masyarakat, proyek ini dapat menjadi kenyataan yang membawa manfaat positif bagi seluruh wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Simulasi Cicilan KUR BRI 2023 Plafon Rp50 Juta dan Syarat Mudah untuk UMKM, Angsuran Rp900 Ribuan per Bulan

Dalam menghadapi masa depan yang penuh potensi ini, penting untuk menjaga visi pembangunan Terowongan Kereta Api Jawa-Madura agar tetap hidup dan berlanjut, sehingga akhirnya bisa menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan transportasi dan ekonomi di Indonesia.***

Editor: Siyam

Tags

Terkini

Terpopuler