CilacapUpdate.com - Kepri, 23 Agustus 2023 Suatu perubahan luar biasa tengah terjadi di Kepulauan Riau (Kepri), sebuah provinsi yang terkenal dengan keindahan alam dan kekayaan lautnya.
Tidak disangka, tanah yang biasanya dihormati sebagai lahan haji sekarang telah berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih megah dan potensial.
Dana yang besar telah diinvestasikan untuk mengubah lahan ini menjadi sebuah bandara baru yang menakjubkan.
Terletak di Pulau Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepri, Bandara Tambelan siap untuk menjadi pusat konektivitas udara yang memukau dan bermanfaat.
Baca Juga: Di Jepara Rp10 Ribu Bisa Untung Jutaan, Simak Ide Jualan Kekinian Modal Kecil di Kabupaten Jepara
Proyek ambisius ini tidak hanya mengubah lanskap fisik Kepri, tetapi juga memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat.
Dalam sebuah langkah yang mengejutkan, bandara yang telah diubah dari lahan haji ini memiliki potensi besar untuk menjadi jantung transportasi udara di wilayah ini.
Bandara Tambelan diharapkan akan membawa manfaat ekonomi, sosial, dan infrastruktur yang luar biasa bagi masyarakat Kepri.
Sejak dimulainya pada tahun 2014, proyek pembangunan Bandara Tambelan telah menjadi sorotan publik.
Tidak hanya karena kemegahannya, tetapi juga karena transformasi yang mengesankan dari lahan haji menjadi fasilitas penerbangan modern.
Dengan panjang landasan pacu mencapai 1.200 meter dan lebar 30 meter, bandara ini mampu menampung pesawat jenis ATR dan Cassa, memfasilitasi konektivitas udara yang lebih baik dan lebih luas.
Gedung terminal bandara juga merupakan contoh kemegahan arsitektur modern. Dengan luas 900 meter persegi, gedung ini bukan hanya tempat transit para penumpang, tetapi juga mencerminkan daya tarik budaya dan inovasi Kepri.
Bandara Tambelan secara jelas adalah hasil dari usaha keras dan kolaborasi dari berbagai pihak, dan akan menjadi cerminan kemajuan provinsi ini di dunia penerbangan domestik.
Bandara Tambelan tidak hanya menjadi sarana transportasi udara, tetapi juga menjadi perekat yang menghubungkan berbagai bagian Kepri.
Meskipun lokasinya berada di Pulau Tambelan, yang terletak di Kabupaten Bintan, bandara ini diharapkan dapat membangun jembatan udara yang kuat antara Tanjungpinang dan Tambelan.
Ini akan memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi warga lokal, serta memungkinkan potensi ekonomi yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang.
Di balik megahnya Bandara Tambelan terdapat tujuan yang lebih besar, yang juga mendukung misi pemerintah pusat.
Kementerian Perhubungan memiliki niat kuat untuk membuka akses di wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, dan Bandara Tambelan adalah langkah konkret dalam mencapai tujuan tersebut.
Selain menjadi pusat konektivitas, bandara ini akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah-daerah yang sebelumnya sulit diakses.
Namun, transformasi ini tidak datang tanpa tantangan. Salah satu aspek krusial adalah status lahan di area landasan pacu bandara.
Ternyata, lahan seluas 1,75 hektare yang kini menjadi Bandara Tambelan adalah milik seorang tokoh masyarakat yang terkenal dan berpengaruh, Haji Haspan.
Tantangan ini diatasi dengan langkah yang tepat, yakni dengan memberikan kompensasi yang layak kepada pemilik lahan.
Proses penilaian dan perhitungan nilai lahan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pihak kecamatan dan Dinas Perhubungan Bintan.
Bandara Tambelan di Kepri adalah contoh nyata bagaimana potensi sebuah lahan dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang jauh lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Melalui investasi besar, usaha keras, dan kerja sama lintas sektor, sebuah lahan haji telah berubah menjadi bandara megah yang membawa manfaat ekonomi dan konektivitas yang lebih baik.
Diharapkan, Bandara Tambelan akan menjadi simbol kemajuan dan perubahan positif bagi Kepri dan Indonesia secara keseluruhan.***