Proyek PLTS Terapung di Sragen dan Wonogiri Masuk PSN, Mulai Dikerjakan 2025

Cilacap Update - 6 Jul 2025, 16:56 WIB
Penulis: Lutfi Ramadhan
Editor: Tim Cilacap Update
Jawa Tengah targetkan transisi energi bersih dengan membangun PLTS terapung di dua waduk besar. Proyek ini masuk PSN dan mulai berjalan pada 2025.
Jawa Tengah targetkan transisi energi bersih dengan membangun PLTS terapung di dua waduk besar. Proyek ini masuk PSN dan mulai berjalan pada 2025. /Dok PLN

CilacapUpdate.com -Jawa Tengah bakal punya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di dua titik, yaitu di Waduk Kedungombo, Sragen, dan Waduk Gajahmungkur, Wonogiri. Proyek ini jadi bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) dan direncanakan mulai dikerjakan pada tahun 2025.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PT PLN Indonesia Power, Julita Indah, menyampaikan bahwa pembangunan kedua PLTS ini diperkirakan memakan waktu sekitar 14 bulan. Masing-masing pembangkit diharapkan bisa menghasilkan daya listrik hingga 100 Mega Watt.

“Pengerjaan PLTS terapung relatif cepat, jadi kami optimistis pada akhir 2026 atau awal 2027 sudah bisa mulai operasi komersial,” ujarnya saat jumpa pers di Semarang, Sabtu 5 Juli 2025 lalu.

Julita menambahkan, proyek ini tak hanya soal energi bersih, tapi juga membuka peluang kerja bagi ratusan tenaga kerja selama proses pembangunan. Selain itu, keberadaan PLTS terapung di Kedungombo dan Gajahmungkur diprediksi bisa menjadi daya tarik baru, baik untuk investor maupun sektor pariwisata.

Baca Juga: Bengkel Bubut di Banyumas Ternyata Produksi Senpi Rakitan, Pemiliknya Jadi Tersangka

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut baik rencana pembangunan ini. Menurutnya, proyek ini sangat penting untuk mendukung pengembangan industri hijau di wilayahnya.

“Nanti saya akan koordinasi dengan para bupati terkait pelaksanaan proyek ini. Karena sudah masuk dalam PSN, proyek ini harus berjalan,” ujar Luthfi.

Belum lama ini, gubernur juga sempat bertemu dengan Duta Besar Uni Eropa dan delegasi dari 12 negara Uni Eropa di Solo. Dalam pertemuan itu, mereka menyoroti pentingnya pengembangan industri hijau dan ketersediaan energi ramah lingkungan di Jawa Tengah.

Investor pun beberapa kali menanyakan soal ketersediaan energi hijau sebagai syarat investasi di daerah ini. “Kami prinsipnya sangat mendukung. Energi hijau harus tersedia karena itu kunci agar investasi berjalan lancar,” kata Luthfi.

Halaman:

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini