CilacapUpdate.com - Pemerintah Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengajukan pinjaman daerah senilai Rp215 miliar yang akan digunakan untuk membiayai 41 proyek prioritas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kepala Cabang Bank Jateng Blora, Djoko Salbiyanto, menjelaskan bahwa pinjaman ini disusun dengan mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah, proyeksi pembayaran, serta keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Semua proses administratif dan persyaratannya pun disesuaikan dengan kondisi riil keuangan Pemkab Blora.
Menurut Djoko, langkah ini menjadi strategi percepatan pembangunan infrastruktur sekaligus penggerak ekonomi di wilayah Blora.
Skema pinjaman dilakukan secara bertahap atau multiyears, dengan tenor selama 3,5 tahun. Artinya, pencairan dana akan menyesuaikan dengan progres fisik dan serapan anggaran dari masing-masing proyek.
Baca Juga: Rp11,35 Miliar Digelontorkan, Blora Tambah 536 Titik Penerangan Jalan Umum di 2025
Kesepakatan pengajuan pinjaman ini sudah disetujui bersama oleh Pemkab dan DPRD Blora, dan difinalisasi lewat perjanjian kredit dengan Bank Jateng pada 9 Mei 2025 di Semarang.
Dari total dana, sekitar Rp205 miliar langsung dialokasikan untuk proyek-proyek strategis, sedangkan Rp10 miliar disiapkan sebagai dana cadangan atau liquid reserve. Dana ini bersifat fleksibel dan akan digunakan jika ada kebutuhan mendesak di luar perencanaan, termasuk menjaga kelancaran arus kas daerah.
“Fungsi dana likuid ini sebagai penyangga fiskal. Jadi, kalau ada kebutuhan mendadak atau dinamika belanja rutin, kas daerah tetap aman,” kata Djoko.
Sebagai bentuk antisipasi risiko fiskal, Bank Jateng juga menetapkan bahwa pinjaman harus lunas sebelum masa jabatan Bupati Arief Rohman berakhir. Tujuannya agar proyek-proyek tersebut selesai di masa kepemimpinan yang sama, tanpa membebani pemerintahan berikutnya.
Baca Juga: Inovasi Anti-Mainstream dari Puskesmas Tunjungan Blora, Akankah Layanan Kesehatan Lebih Efektif?