PLTU Terbesar se-Asia Tenggara Ada di Muara Enim, Berikut 7 Fakta Menarik Megaproyek di Sumatera Selatan

- 4 September 2023, 06:25 WIB
PLTU Terbesar se-Asia Tenggara Ada di Muara Enim, Berikut 7 Fakta Menarik Megaproyek di Sumatera Selatan/Dok. Instagram.com @nova_wahyudi
PLTU Terbesar se-Asia Tenggara Ada di Muara Enim, Berikut 7 Fakta Menarik Megaproyek di Sumatera Selatan/Dok. Instagram.com @nova_wahyudi /

CilacapUpdate.com - Pada jantung Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Kabupaten Muara Enim, terdapat megaproyek energi yang luar biasa besar.

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, pembangkit listrik tenaga uap yang menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, telah menjadi bintang utama dalam penyediaan listrik bagi Pulau Sumatera.

Mari kita menjelajahi proyek ini yang akan mengubah pemandangan energi di wilayah ini.

Perjalanan Menuju PLTU Terbesar di Asia Tenggara

Jika Anda berangkat dari ibukota Muara Enim, perjalanan menuju PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 akan memakan waktu sekitar 1 jam atau sejauh sekitar 27 kilometer.

Lokasinya terletak di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Simulasi Cicilan KUR BRI 2023 Plafon Rp50 Juta dan Syarat Mudah untuk UMKM, Angsuran Rp900 Ribuan per Bulan

Kabupaten Muara Enim, dengan luas wilayah sekitar 7.483,06 kilometer persegi, memiliki batas-batas yang menghubungkannya dengan daerah sekitarnya, termasuk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Wilayah administrasi Kabupaten Muara Enim terbagi menjadi 22 Kecamatan yang terdiri dari 326 desa/kelurahan.

Ibukota Kabupaten Muara Enim terletak di Kecamatan Muara Enim, dengan jarak terjauh ke beberapa kecamatan lain mencapai puluhan hingga ratusan kilometer.

Mendorong Perekonomian Melalui Pertanian dan Pertambangan

Kabupaten Muara Enim mengandalkan sektor pertanian, terutama perkebunan, sebagai salah satu pendorong utama perekonomiannya.

Lahan pertanian yang luas menjadi aset berharga bagi daerah ini. Sektor pertambangan juga berperan penting dalam perekonomian Kabupaten Muara Enim, dengan fokus pada batu bara sebagai komoditas utama.

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8: Penyelamat Kelistrikan Sumatera Selatan

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 adalah megaproyek dengan kapasitas 2x660 megawatt (MW), dan menjadi bagian dari program 35.000 MW dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia.

Proyek ini bukan hanya mengesankan dari segi kapasitasnya yang luar biasa, tetapi juga karena perannya dalam memastikan pasokan listrik yang andal bagi Pulau Sumatera.

Proyek ini, yang dimulai pada tahun 2015, memiliki misi penting untuk menyediakan listrik yang cukup bagi Sumatera Selatan dan seluruh Pulau Sumatera.

Baca Juga: Persyaratan Terbaru KUR BRI 2023: Pinjaman di Atas Rp100 Juta, Diwajibkan Mengikuti Program BPJS Tenaga Kerja

Dalam perkembangan terkini, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 telah memasuki masa uji kapasitas andal bersih sejak Mei 2023 hingga Juni 2023.

Proses ini melibatkan penyaluran arus listrik dari jalur SUTET 275 kV Lumut Balai, Muara Enim ke PLTU Mulut Tambang Sumsel 8, juga dikenal dengan nama PLTU Tanjung Lalang.

Jika uji kapasitas ini sukses, langkah berikutnya adalah uji coba seluruh mesin dan peralatan sebelum memasuki tahap operasional penuh, yang dijadwalkan akan tercapai pada September 2023.

7 Fakta Menarik tentang PLTU Mulut Tambang Sumsel 8

Untuk lebih mengungkap keajaiban proyek ini, berikut adalah 7 fakta menarik tentang PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang patut Anda ketahui:

1. Megaproyek di Lahan Luas

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dibangun di atas lahan seluas 105 hektare. Lokasinya yang strategis berada di Desa Tanjung Lalang, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Meskipun terletak sekitar 27 kilometer dari ibukota Muara Enim, perjalanan menuju proyek ini hanya memakan waktu sekitar 1 jam jika menggunakan kendaraan roda empat.

2. Groundbreaking pada Tahun 2015

Proyek ini dimulai dengan groundbreaking pada bulan November 2015, yang diresmikan oleh Menteri ESDM, Sudirman Said.

3. Kapasitas Luar Biasa

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 memiliki kapasitas luar biasa, yaitu 2x660 megawatt (MW), dan menjadi bagian dari program 35.000 MW. Dengan kapasitas seperti ini, proyek ini menjadi PLTU terbesar di Asia Tenggara.

4. Penyediaan Listrik untuk Seluruh Pulau Sumatera

Salah satu tujuan utama proyek ini adalah untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan memadai untuk seluruh Pulau Sumatera.

5. Ramah Lingkungan

Meskipun menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 telah dirancang dengan teknologi yang ramah lingkungan.

Baca Juga: Tabel Angsuran KUR BRI 2023: Simak Cicilan dan Syarat Pinjaman KUR BRI untuk Pinjaman Rp 25 Juta

Penggunaan teknologi Flue Gas Desulphurization (FGD) membantu mengurangi emisi gas berbahaya ke atmosfer, menjadikannya sebagai pembangkit listrik yang lebih bersih.

6. Target Operasional pada September 2023

Proyek ini telah mencapai tahap ujicoba operasi (Comissioning) sejak Mei 2023, dan diharapkan akan beroperasi penuh pada bulan September 2023.

7. Mendukung Industri Batu Bara

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 juga memiliki dampak positif pada industri batu bara diSumatera Selatan.

Proyek ini mampu menyerap sekitar 5 juta ton batu bara per tahun dari PT Bukit Asam (PTBA), salah satu produsen batu bara terkemuka di Indonesia.

Dengan demikian, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 bukan hanya menjadi penyedia listrik yang handal, tetapi juga mendukung keberlangsungan PT Bukit Asam serta sektor batu bara secara keseluruhan.

Manfaat dan Tantangan Masa Depan

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan proyek megaproyek yang diharapkan memberikan manfaat besar bagi Sumatera Selatan dan Pulau Sumatera secara keseluruhan.

Dengan kapasitas yang besar, proyek ini mampu memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat di wilayah ini, serta mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi.

Namun, proyek ini juga dihadapkan pada tantangan, terutama terkait dengan upaya menjaga lingkungan dan meminimalkan dampak negatifnya.

Penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti FGD adalah langkah positif, tetapi perlu diawasi dengan ketat untuk memastikan bahwa proyek ini tetap mematuhi standar lingkungan yang ketat.

Selain itu, proyek ini juga perlu menjaga ketersediaan pasokan batu bara yang berkelanjutan untuk mendukung operasionalnya.

Upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencari sumber energi terbarukan juga menjadi pertimbangan penting di masa depan.

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8: Kilau Asia Tenggara

PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 adalah bukti nyata kemajuan teknologi dalam menghasilkan energi yang andal dan besar.

Dengan kapasitasnya yang luar biasa, proyek ini tidak hanya akan memberikan pasokan listrik yang stabil bagi Sumatera Selatan, tetapi juga akan menerangi seluruh Pulau Sumatera.

Selain itu, pendekatan ramah lingkungan yang diterapkan dalam proyek ini memberikan contoh positif bagi industri energi di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan di masa depan, penting bagi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 untuk terus berkomitmen untuk menjaga lingkungan, memenuhi standar keamanan yang tinggi, dan berperan aktif dalam mendukung perkembangan berkelanjutan.

Baca Juga: Pinjaman KUR BRI 2023: Cairkan Modal Usaha Anda hingga Rp500 Juta di Bulan September, Usia Minimal 21 Tahun!

Sebagai salah satu proyek terbesar di Asia Tenggara, PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 telah menjadi sebuah kilau di tengah Pulau Sumatera yang akan terus bersinar dalam menyediakan energi bagi masyarakat dan industri di wilayah ini.***

Editor: Siyam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah