Network
CilacapUpdate.com – Karier birokrat Awaluddin Muuri yang semula cemerlang kini berujung kelam. Setelah gagal memenangkan kontestasi Pilkada Cilacap 2024, mantan Sekretaris Daerah (Sekda) dan Penjabat (Pj) Bupati Cilacap itu resmi ditahan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah pada 18 Juni 2025, atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi pengadaan lahan senilai Rp237 miliar.
Penetapan tersangka terhadap Awaluddin atau AM dilakukan setelah Kejaksaan menemukan dugaan kuat bahwa ia terlibat dalam proses pembelian lahan seluas 700 hektare oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Cilacap Segara Artha (CSA) dari PT Rumpun Sari Antan (RSA).
Lahan yang dibeli pada periode 2023–2024 dengan pembayaran lunas sebesar Rp237 miliar itu, hingga kini belum bisa dikuasai oleh PT CSA.
“Aspek prosedural tidak terpenuhi dalam pembelian ini. Dana sudah keluar, tapi lahan tak dapat dimanfaatkan. AM diduga turut serta dalam negosiasi dan bahkan menikmati aliran dana dari transaksi bermasalah ini,” ungkap Asisten Pidana Khusus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya, dalam keterangannya di Semarang, Rabu (18/6) dikutip dari IG Kejati Jateng.
Baca Juga: Mantan Sekda Cilacap Resmi Tersangka Korupsi Pembelian Lahan BUMD PT CSA Rp237 Miliar
Awaluddin dijerat dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ia menjadi salah satu dari tiga tersangka dalam kasus ini, bersama Direktur PT RSA berinisial ANH dan Komisaris PT CSA berinisial IZ.
Dari Muna untuk Cilacap
Nama Awaluddin Muuri dikenal sebagai sosok birokrat muda yang menanjak cepat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Lahir di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, pada 31 Juli 1975, Awaluddin merupakan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 1998.
Kariernya di birokrasi dimulai dari bawah, namun konsisten menapaki posisi strategis hingga mencapai jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) dan sempat menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Cilacap.
